Aku ngepost kata-katanya Tere Liye nih, isinya itu lho ngena banget, haha curhat kan --"
Melupakan
Ketika kita mencoba melupakan kejadian menyakitkan, melupakan orang yang membuat rasa sakit itu, maka sesungguhnya kita sedang berusaha menghindari kenyataan tersebut. Lari. Pun sama, ketika kita ingin melupakan orang yang pernah kita sayangi, hal2 indah yang telah berlalu. Maka, sejatinya kita sedang berusaha lari dari kenangan atau sisa kenyataan tersebut.
Kabar buruk buat kita semua, mekanisme menyebalkan justeru terjadi saat kita berusaha lari menghindar, ingatan tersebut malah memerangkap diri sendiri. Diteriaki disuruh pergi, dia justeru mengambang di atas kepala. Dilempar jauh2, dia bagai bumerang kembali menghujam deras. Semakin kuat kita ingin melupakan, malah semakin erat buhul ikatannya. Bagaimana mengatasinya? Justeru resep terbaiknya adalah kebalikannya.
Logika terbalik. Apa itu? Mulailah dengan perasaan tenteram terhadap diri sendiri. Berdamai. Jangan lari dari kenangan tersebut. Biarkan saja dia hadir, bila perlu peluk erat. Terima dengan senang hati. Bilang ke diri sendiri: "Saya punya masa lalu seperti ini, pernah dekat dengan orang menyakitkan itu, saya terima semua kenyataan tersebut. Akan saya ingat dengan lega, karena saya tahu, besok lusa saya bisa jadi lebih baik--dan semua orang berhak atas
kesempatan memperbaiki diri."
Letakkan kenangan tersebut dalam posisi terbaiknya. Maka, mekanisme menakjubkan akan terjadi. Perlahan tapi pasti, kita justeru berhasil mengenyahkan ingatan itu. Pelan tapi pasti, kenangan tersebut justeru menjadi tidak penting, biasa-biasa saja. Dan semakin kita terbiasa, levelnya sama dengan seperti kenangan kita pernah beli bakso depan rumah, hanyut dibawa oleh hal2 baru yang lebih seru. Ketahuilah, racun paling mematikan sekalipun, saat dibiasakan, setetes demi setetes dimasukkan dalam tubuh, dengan dosis yang tepat, besok lusa jika kita tidak semaput oleh racun tersebut, kita justeru akan jadi kebal. Apalagi kenangan, jelas bisa dibiasakan. Itulah hakikat dari: jika kalian ingin melupakan
sesuatu atau seseorang, maka justeru dengan mengingatnya. Terima seluruh ingatan itu.
*Tere Liye
Tidak ada komentar:
Posting Komentar